Kamis, 07 Mei 2015

setidaknya, mencoba produktif.

Akhirnya saya mencoba untuk menulis lagi, setelah sekian lama tidak melakukan apa-apa karena urusan akademik yang sebenarnya juga tidak dikerjakan, hanya dipikirkan. Dalam postingan kali ini sebenarnya saya tidak tau akan menulis apa, tetapi yasudahlah ikuti saja kemana ujungnya. Bukankah kita sudah terbiasa mengikuti, dan lupa, atau mungkin mafhum atas rencana yang seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan?

Terbiasa.
Sangat klise memang kalau ada yang mengatakan, "ah nanti juga biasa aja kan udah sering." tapi pada kenyataannya, hal-hal yang klise itulah yang tetap hidup. tetap diimani, tetap diolah kembali. Yang dimaksud terbiasa di sini adalah dari semua segi. Tidak menutup kemungkinan mengenai iman. Apa yang kita anggap sulit, susah, menjijikan mungkin pada suatu saat bisa hilang. Terpujilah Tuhan yang memberikan empat belas panca indra yang mudah beradaptasi. dan terkutuklah Galileo yang mengatakan ukurlah apa yang dapat diukur dan buatlah agar dapat diukur sesuatu yang tidak dapat diukur.
kita  bisa terbiasa melihat mayat. kita bisa terbiasa makan tahi. kita bisa terbiasa memperkosa, kita bisa terbiasa menjadi orang soleh. kita bisa terbiasa menjadi orang yang keji. Kita bisa terbiasa untuk menemukan dan kehilangan. kita bisa terbiasa dengan hal hal yang biasa dan luar biasa. dan tetap terkutuk galileo, karena apa yang terukur itu kelak menjadi patokan untuk mengingat hal hal yang sudah kita lewati dan membuat masalah di saat itu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar